Rabu, 07 November 2018

What Is Calligraphy ?


What Is Calligraphy?

Kata kaligrafi berasal dari bahasa latin kalios yang berarti indah  dan grahp yang berarti  tulisan  atau aksara. Jadi kaligrafi memiliki arti tulisan yang indah.  Menurut Syaikh Syamsuddin Al-Akfani dalam kitabnya Irsyad  Al-Qosid, mendefinisikan kaligrafi adalah suatu ilmu yang memperkenalkan bentuk-bentuk anatomi huruf tunggal, letak-letaknya, cara-cara merangkainya menjadi komposisi tulisan diatas garis-garis, bagus; bagaimana cara menulisnya dan mana pula yang yang tidak perlu digores; menentukan mana-mana yang perlu diubah dan dengan metode bagaimana mengubahnya.
Kaligrafi sering disebut dengan art of  Islamic art (seninya seni Islam), yang mencerminkan kedudukannya yang tinngi disbanding dengan seni lain. Tingginya kedudukan kaligrafi disebabkan oleh anggapan kaligrafai merupakan seni tauhid ajaran Islam.  Kaligrafi lebih sering menggambarkan ayat-ayat Al-Qur’an  selain menambah keindahan ayat tetapi juga membuka hati orang-orang tentang keindahan Islam. Maka sepanjang sejarahnya kaligrafi mendapat kedudukan yang tinggi dan menjadi factor yang nyata yang penting dalam agama Islam.

Macam-macam Kaligrafi

Sebenarnya ragam bentuk kaligrafi banyak sekali, namun yang sering digunakan dan terus berkembang  ada 6 bentuk khot, yaitu:
1.      Khat Kufi
Khat kufi pada periode awal islam yang digunakan untuk menyalin kitab suci al-quran. Kufi adalah gaya tulis arab yang berkarakter dominan bersiku (kubisme). Khat ini lahir di kota kuno Khufah Irak, dan pada perkembangan selanjutnya menyebar kesebagian besar wilayah dunia islam.
2.      Khat naskhi
Khat naskhi secara etimologi adalah berasal dari kata kerja yang berarti menghapus, diartikan demikian karena bentuk tulisan ini telah menghapus atau mendesak tulisan yang telah ada dan berkembang sebelumnya yaitu tlisan kufi. Dapat pula kata tersebut juga mengandeng arti menyalinhal itu disebabkan tulisan tersebut bisa untuk menulis, menyalin huruf al-quran, kitab-kitab agama lain dan dan naskhah ilmiah. Adapula yang mengartikan nasakha adalah melengkung (cursive) atau tulisan yang miring kekiri, karena bentuk hurufnya cenderung melengkung dan miring yang secara langsung membedakannya dengan tulisan kufi yang kaku tersebut.
3.      Khat Tsuluts
Nama khat ini diambil dari nama tsuluts yang berarti sepertiga, angka tersebut merujuk pada kalam tunar yang berukuran klasik  24 helai kuda. Gaya ini merupakan barameter dari semua huruf khat kelompok kursif klasik, khat tsuluts dijuluki ibu dari semua tulisan arab kursif, seorang kaligrafer belum sempurna apabila belum menguasai rumus-rumusnya.
4.      Khat Dewani
Khat ini tumbuh dan berkembang pada masa kekuasaan Turki Usmaniyah dipenghujung abad ke-15 M. Khat ini pertama kali ditulis oleh kaligrafer  bernama Ibrahim Munif pada masa Sultan Muhammad II. Khat dewani adalah pecahan ta’liq Turki yang kemudian mulai dikenal pada abad ke-18 H. Dan disempurnakan rumus-rumusnya oleh kaligrafer Ulung Hamdullah al-Amasi dengan ciri sangat miring kekiri, saling tumpang tindih antara huruf satu dengan yang lainnya, rata-rata hurufnya ditulis diatas garis kecuali huruf jimha’kho’,mim dan lam akhir, kebanyakan kebanyakan hurufnya bulat melengkung, elastis serta jarang menggunakan harokat.
5.      Khat Riq’ah
Khat riq’ah salah satu gaya khat buatan masyarakat Turki Usmani Muhammad Tahir Kurdi menyebutkan bahwa penggagas dan peletak dasar-dasar kaidah Khat tiq’ah adalah Mumtas Bek, seorang konsultan zaman sultan Abdul Majid Khan sekitar tahun 1280 M. Tujuan awal diciptakan tulisan ini adalah untuk mempersatukan seluruh kaligrafi untuk semua pegawai kerajaan sehingga mereka hanya menulis dengan satu gaya khat dalam semua tata pergaulan resmi yang diterapkan untuk kantor-kantor pemerintah.
6.      Khat Farisi
Khat ini disebut juga dengan khat taliq, namun sumber arab khat ini dindmakan khat farisi, karena tempat muncul dan berkembangnya diwilayah Faris (Fursi) atau Persia yang sekarang berubah menjadi Iran. Bentuk khat ini diciptakan oleh Mir Ali Sultan Attabis, dan dikemudian hari dikembangkan dan disempurnakan oleh Taj Islamani seorang kaligrafer dari Isfahana salah satu kota di Persia. Khat ini banyak dipakai untuk tulisan-tulisan surat raja perjanjian-perjanjian Negara, dan prasasti sultan. Sampai saat hanya ada sebuah muskhaf al-Qur’an yang seluruhnya ditulis dengan khat farisi yang luar biasa indahnya sebagai persembahan untuk Syaih Mahmud (penguasa Persia tahun 1537).




Tidak ada komentar:

Posting Komentar