LAPORAN HASIL
PENELITIAN
DI PERPUSTAKAAN
PUSAT KEBUDAYAAN BELANDA
ERASMUS
HUIS
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Penulisan
Perpustakaan
khusus merupakan salah satu jenis dari perpustakaan. Perpustakaan khusus tidak
seperti perpustakaan universitas, perpustakaan sekolah, perpustakaan umum
ataupun perpustakaan nasional, melainkan mengacu kepada perpustakaan hokum,
perpustakaan perusahaan, perpusatakaann medis, museum dan perpustakaan nirbala.
Atau kata lain perpustakaan khusus berada dinaungan instansi khusus, perpustakaan
ini sebagai fasilitas dan sarana pendidikan untuk para pekerja disana, peneliti
yang ingin meneliti sesuatu yang spesifik atau untuk pemustaka lain untuk
mengetahui sesuatu tentang instansi tersebut atau hal-hal yang spesifik dan
hanya didapatkan pada perpustakaan khusus saja.
Setiap
perpustakaan pasti mempunyai sarana dan prasarananya sendiri yang mengikuti
peraturan perpustakaan tersebut atau mengikuti standar perpustakaan nasional,
begitupun perpustakaan khusus. Sarana dan prasarana perpustakaan khusus akan
mengikuti peraturan instansi tersebut atau yang mengelola perpustakaan khusus
tersebut lulusan ilmu perpustakaan bisa saja perpustakaan tersebut mengikuti
standar dari perpustakaan nasional. Tetapi dengan seiring berkembangnya zaman,
maka perpsutakaan juga harus mengikuti perkembangan tersebut agar bisa bertahan
atau tidak ketinggalan perkembangannya. Demikian juga sara dan prasarana yang
ada juga akan ikut berubah atau perkembang untuk menyesuaikan perkembangan
zaman dan para pemustaka. Karena sarana dan prasarana juga penting untuk
menarik para pemustaka, dengan sarana dan prasarana yang unik dan nyaman akan
menarik para pemustaka untuk mengunjungi dan berlama-lama di perpustakaan
tersebut.
Perpustakaan
khusus pun juga harus memikirkan sarana dan prasarana yang baik dan nyaman
untuk para pemustaka, terutama untuk para pekerja disana. Dengan sarana dan
prasarana yang baik dan nyaman maka para pekerja disana dapat melepaskan stress
dari pekerjaan mereka ataupun mereka akan menghasil sebuah ide-ide kreatif dan
dapat membangun instansi tersebut.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana
pusat kebudayaan Belanda Erasmus Huis?
2.
Apa
saja hasil observasi di perpustakaan Erasmus Huis?
3.
Apa
saja sarana dan prasarana yang ada di perpustakaan Erasmus Huis?
C.
Tujuan
Penulisan
1.
Mengetahui
profil tentang pusat kebudayaan Belanda Erasmus Huis.
2.
Mengetahui
hasil observasi di perpustakaan Erasmus Huis.
3.
Mengetahui
sarana dan prasarana apa saja yang ada di perpustakaan Erasmus Huis.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Tentang
Pusat Kebudayaan Belanda Erasmus Huis
Erasmus
Huis adalah pusat kebudayaan belanda di Jakarta, Erasmus berhasil membangun
reputasi sebagai pusat kebudayaan yang aktif dan berjalan dengan baik. Erasmus
terfokus kepada music, akustik, tetapi ada juga pameran, pemutaran film serta
ceramah. Erasmus tidak hanya mempersembahkan budaya Belanda, tetapi ingin
memberikan ruang bagi seniman dan kelompok Indonesia. Oleh karena itu, banyak
acara music klasik yang Indonesia.
Pusat
kebudayaan ini dibuka oleh Pangeran Bernhard yang awalnya menempati rumah di
Menteng Raya No. 25 Jakarta. Pada tahun 1981 Erasmus menempati gedung disebelah
bangunan baru kedutaan besar Belanda di daerah perkantoran dan perbankan di
jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta. Erasmus juga memiliki perpustakaan yang
sangat bagus seperti suasa di Belanda, perpustakaan Erasmus memiliki koleksi
hingga 22.000 buku serta majalah, sebagian besar koleksi berbahasa belanda. Juga
ada koleksi pameran, film indie, dan pertunjukan seni.
B. Hasil
Observasi Perpustakaan Erasmus Huis
Erasmus
Huis merupakan pusat kebudayaan Belanda yang didalamnya terdapat perpustakaan
Erasmus Huis yang memiliki design
sebagaimana kehidupan di Belanda, tidak hanya ada koleksi buku Belanda di
Erasmus namun juga ada koleksi akustik, pameran poto, dan pameran seni juga
dipertujukan disana. Erasmus huis terletak di pusat kota yang bernaung dibawah
kedutaan besar Belanda sehingga status
perpustakaan ini adalah milik kedutaan besar belanda yang dinamakan Erasmus
Huis seorang pangeran asal Belanda. Jenis proyeksi yang dilakukan Erasmus Huis
adalah jenis desaign dari Belanda yang teelah melakukan renovasi kurang lebih 3
kali sejak berpindahnya Erasmus Huis ke Rasuna said, revovasi terakhir
dilakukan pada bulan april 2018 sampai oktober 2018 dan diresmikan pada
November 2018, bagian yang direnovasi adalah perpustakaan dan smoking area.
Sebelumnya Erasmus Huis bertempat di Menteng 25 berdiri pada tahun 27 Maret
1970 kemudian pada tahun 1981 pindah yang bertempat di Rasuna Said. Jam buka
perpustakaan Senin-Kamis pukul 09.00-16.00, Jumat pukul 09.00-14.00 dan Sabtu
pukul 10.00-13.00 WIB, pelayanan di perpustakaan Erasmus Huis sangat ramah dan
disiplin, pustakawan selalu membantu apa yang dibutuhkan oleh pengunjung.
Biasanya para pengunjung Erasmus Huis kebanyakan dari kalangan Belanda,
mahasiswa dari sastra Belanda,
kementrian luar negri, dan ada juga mahasiswa lainnya yang hanya sekedar
berkunjung. Lokasi perpustakaan Erasmus Huis berada di dalan kedudataan besar
Belanda setelah pintu masuk kedutaan besar Belanda, didepan perpustakaan
terdapat smoking area, dan di sebelah kiri perpustakaan terdapat ruang pameran,
dan disebelah kanannya merupaakan taman yang indah dipandang. Berkunjung ke
Erasmus Huis sangat mudah dilakukan, banyak transfortasi yang mudah untuk
dijangkau seperti Trans Jakarta atau KRL dan tidak memiliki rute yang rumit
untuk dilalui. Ruang perpustakaan Erasmus Huis tidak Nampak dari luar jalan
karena kedutaan besar Belanda memiliki gerbang yang tinggi sehingga ruang
perpustakaan tidak nampak dari luar, kemudian keamanan dipintu gerbang terlihat
ketat dengan satpam-satpam yang ada. Erasmus Huis dapat dijangkau oleh sinar
matahari terdapat smoking are, lobby, taman, dan kantin dibagian depan kedutaan
besar Belanda. Ada banyak ruangan yang ada di sekitar perpustakaan Erasmus Huis
yaitu ruang voye, ruang auditorium, ruang pameran, ruang perputskaan, ruang
ampiteater, mushola, dan gudang untuk buku-buku yang sudah tidak terpakai di
perpustakaan dan buku-buku yang baru masuk sebelum diadakan pengolahan.
Gerbang
masuk Erasmus Huis terdapat dua gerbang depan dan gerbang belakang, sebelum
masuk ke area Erasmus Huis terdapat mesin sensor untuk mensensor apa saja yang
dibawa oleh para pengunjung sehingga tidak kebobolan oleh pengunjungyang
membawa barang-barang yang tidak lazim, satpam memperlakukan para pengunjung
dengan ramah, tempat tunggu yang nyaman. Namun, di perpustakaan tidak ada
tempat atau rak untuk penitipan barag seprti jaket, helm, tas, dan lain
sebagainya. Ruang staf berada di sebelah ruang pameran, meja pelayanan atau
meja sirkulasi berada di sebelah kanan pintu masuk perpustakaan, meja sirkulasi
menyatu dengan meja informasi. pintu masuk perpustakaan terdapat dua pintu,
pintu satu pintu masuk dari gedung kedutaan
Belanda jadi memasuki gedung kedutaan Belanda kemudian ada ruang pameran dan
disisi kirinya terdapat pinti yang menuju ke perpustakaan. Pintu dua
perpustakaan terdapat di smoking area di sebelah kanan gerbang masuk kedutaan
Belanda. Lebih efektif dan lebih mudah dilalui karena perpustakaan Erasmus Huis
mempunyai dua pintu masuk. Tidak seperti
diperpustakaan lainnya yang mempunyai mesin sensor yang biasa disebut denngan
RFID yaitu mesin deteksi koleksi perpustakaan jika dibawa pergi oleh pengunjung
tanpa melalui proses peminjaman, Erasmus Huis tidak memiliki mesin RFID untuk
mencegah hilangnya buku atau pencurian terhadap koleksi perpustakaan, tidak ada
pengawasan diperpustakan Erasmus Huis itu yang dikhawatirkan di perpustakaan. Proses pemula pengadaan buku yaitu pertama
dimasukan ke daftar excel, kedua dimasukan ke aplikasi perangkat lunak di
compute dengan aolikasi yang telah disediakan dari Belandar, kemudian cetak
barkode, setelah itu barkode ditempel dibagian belakang buku kemudian dilakban
agar tidak cepat lepas, ketiga pembuatan lembar tanggal peminjaman lembar itu
ditempel dihalaman awal pada buku, lalu yang ke empat pembuatan kartu nomor
buku yang terdiri dari nomor buku, nomor barkode, dan judul buku dan simpan
dicober belakang buku. Computer yang dilakukan untuk mengolah bahan pustaka
terdapat di tempat sirkulasi, ada 2 komputer dimeja sirkulasi, satu untuk
memasuka database dan yang satu lagi untuk proses sirkulasi. Ruang sirkulasi
dan ruang pengolahan bahan pustakan di Erasmus Huis itu menjadi satu ruangan,
akan tetapi walaupun meja sirkulasi dan meja pengolahan dijadikan satu tidak
mengurani proses pekerjaan yang ada dan tidak menjadi penghambat pula, karena
lokasinya yang cukup luas. Erasmus Huis
memiliki 14.000 koleksi buku yang termasuk koleksi Indonesia, semua koleksinya
berbentuk tercetak, yaitu buku, terbitan berseri dan majalah. Perpustakaan
Erasmus Huis menerapkan sistem koleksi akses terbuka yaitu koleksinya bisa
dipinjam oleh siapa saja dan semua koleksinya boleh dipinjam untuk dibaca
dirumah maupun dibaca di perpustakaannya. Penggolongan buku di Erasmus Huis
dibagi menjadi dua yaitu buku pendidikan dan buku roman untuk cara
pengkatalogannya berbeda, buku pendidikan memiliki pengkatalogan seperti di
Indonesia yaitu lebih merujuk kepada DDC yang memiliki nomor kelas, lalu 3
huruf awal nama pengarang dan 1 huruf
pertama judul koleksi. Dan untuk pengtalogan buku roman hanya memasukan kode
rak abjad sesuai nama pengarang, kemudian 4 huruf pertama nama pengarang yang
berpedoman pada SISO yaitu pedoman pengkatalogan yang berasal dari Belanda.
Penempatan rak juga sesuai nama pengarang, misalnya rak A berarti isinya buku
yang pengarangnya berawal dari huruf A. dan seterusnya. Penempatan kolekti
terbagi menjadi 3 yaitu buku pendidikan yang ada di bagian atas, buku roman
dibagian bawah, dan buku untuk anak di bagian tengah depan, untuk koleksi
terbitan berseri seperti Koran, majalah terletak di rak yang berada di depan
dengan meja sirkulasi. Di perpustakaan Erasmus Huis terdapat dua set sofa untuk
diskusi dan meja panjang untuk membaca, suasana di perpustakaan sangat sunyi
dan tentram dengan suhu udara yang rendah dan pencahayaan yang pas sehingga
akan lebih focus dalam belajar atau berdiskusi.
System
sirkulasi yang yang ditetapkan di perpustakaan Erasmus Huis yaitu
memperbolehkan meminjaman buku maksimal 3 buku untuk batas peminjaman 3 minggu jika telat dikenakan
denda sebesar Rp. 1000.00,-, meminjam buku tentunya harus menjadi anggota
perpustakaan terlebih dahulu agar dapat meminjam koleksi dan dapat memmbacanya
dibawa pulang, menjadi anggota perpustakaan dikenakan biaya untuk anggota
Indonesia sebesar Rp.30.000,- untuk pelajar Indonesia sebesar Rp. 15.000,-
untuk anggota asing sebesar Rp.60.000,- dan untuk pelajar asing sebelar Rp.
40.000,-.
Proses
perawatan koleksi dilakukan 2 minggu sekali yaitu dengan mengecek koleksi mana
saja yang telah rusak dan jika rusak dilakukan penyiangan dan diganti dengan
buku baru, lalu untuk perawatan ruangan dilakukan dua minggu sekali dengan
membersihkan rak-rak bagian bagian yang sulit dijangkau, untuk perapihan rak
buku dilakukan tiap hari oleh OB yang telah ditentukan, ruangan perpustakaan
terlihat rapi dan bersih, memang perpustakaan harus selalu terlihat rapih dan
bersih karena banyak pengunjung yang datang untuk melihat koleksi, tujuan
pengunjung adalah mereka ingin tahu tentang koleksi sastra belanda, sastra
Inggris maupun sastra Indonesia.
Meja
baca yang ada di perpustakaan Erasmus Huis berada di tengah-tengah ruangan
dengan dikelilingi rak buku yang menempel ditembok, sehingga jarak antara meja
baca dengan rak buku tidak jauh dan memudahkan pembaca untuk mencari koleksi.
Ketinggian langit-langit ruang perpustakaan standar tidak terlalu tinggi juga
tidak juga terlalu rendah, terdapat AC dan ventilasi di langit-langit perpustakaan membuat
suasana didalam ruangan semakin sejuk
dan nyaman, ini dilakukan untuk membuat nyaman para pengguna perpustakaan,
kualitas pencahayaan cukup baik karena terdapat satu sisi ruangan perpustakaan
yang memakai kaca sehingga dapat melihat situasi yang ada diluar, pengguna juga
dapat menikmati akses kantin dan smoking area yang ada di depan ruang
perpustakaan, sedangkan untuk toilet berada di luar ruang perpustakaan tepatnya
di sebelah ruang pameran.
Tidak hanya kenyamanan pengguna perpustakaan
namun kenyamanan staff juga perlu diperhatikan agar para pustakawan dapat
bekerja lebih efektik dan efisien, prabot, perlengkapan, dan peralatan yang ada
di perpustakaan telah memenuhi kebubuhan pustakawan, ruang staff berada di luar
ruang perpustakaan atau memiliki ruang terpisah dengan ruang perpustakaan.
Penyimpanan
koleksi berada di rak yang menempel didinding, tidak ada penyimpanan koleksi
yang didalam semua koleksi yang ada di perustakaan dapat di akses secara
terbuka oleh siapa aja, tidak ada koleksi yang memiliki akses tertutup. Rak
penyimpana koleksi memiliki 2 lantai namun masih dalam satu ruangan
perpustakaan, rak pernyimpanan koleksi yang bertingkat membuat suasana di
perpustakaan menjadi keren dengan design Belanda, ada dua rak yang tinggi
hingga mencapai langit-langit rak itu sudah memiliki tangga tersendiri untuk
dapat mengambil koleksi dirak yang paling atas. Troli hanya digunakan untuk
mengantarkan koleksi yang telah dibaca karena perpustakaan hanya memiliki satu
ruang sehingga tidak memerlukan memakai tangga atau lift untuk membawa koleksi.
C. Sarana
dan Prasarana di Perpustakaan Erasmus Huis
Berikut ini adalah
sarana dan prasaranan yang ada di
perpustakaan Erasmus Huis, yaitu :
NO.
|
PRASARANA
|
SARANA
|
KONDISI
|
1
|
Ruang baca
|
a. Meja
baca panjang 4 set
|
Baik
|
|
|
b. Meja
baca buat 2 set
|
Baik
|
|
|
c. Karpet
bulat 2
|
Baik
|
|
|
d. Lampu
hias 2
|
Baik
|
|
|
e. Tisu
3
|
Baik
|
|
|
f. Kursi
baca 25
|
Baik
|
2
|
Ruang koleksi
|
a. Rak
koleksi
|
Baik
|
|
|
b. Rak
koleksi anak 6
|
Baik
|
|
|
c. Koleksi
1.400
|
Baik
|
|
|
d. Kursi
untuk mengambil buku di rak koleksi atas 2
|
Baik
|
|
|
e. Kursi
kecil di setiap sudut rak koleksi
|
Baik
|
|
|
f. Stop
kontak di sudut rak koleksi
|
Baik
|
3
|
Ruang kerja pustakawan
|
a. Vas
bunga 1
|
Baik
|
|
|
b. Meja
dan bangku kerja
|
Baik
|
|
|
c. Troli
buku
|
Baik
|
|
|
d. Komputer
2
|
Baik
|
|
|
e. Rak
terbitan berseri 2
|
Baik
|
4
|
Ruang auditorium
|
|
Baik
|
5
|
Ruang pameran
|
|
Baik
|
|
|
|
Baik
|
6
|
Ruang voye
|
|
Baik
|
7
|
Wi-Fi
|
|
Baik
|
8
|
Listrik
|
|
Baik
|
|
|
Tambahan :
a.
AC 8
b.
Tong sampah 3
Tirai jendela
|
Baik
|
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peputakaan yang ada di
Pusat Kebudayaan Belanda Erasmus Huis ini sudah dapat dikategorikan sebagai
pepustakaan yang baik. Perpustakaan yang berada di dalam kedutaan besar
ini,memiliki smoking area dibagian depannya, dan di sebelah kiri perpustakaan
terdapat ruang pameran, dan disebelah kanannya merupaakan taman yang indah
dipandang. Untuk koleksi sudah dapat dikatakan lengkap, karena Erasmus Huis memiliki
14.000 koleksi buku yang termasuk koleksi Indonesia, semua koleksinya berbentuk
tercetak, yaitu buku, terbitan berseri dan majalah. Perpustakaan Erasmus Huis
menerapkan sistem koleksi akses terbuka yaitu koleksinya bisa dipinjam oleh
siapa saja dan semua koleksinya boleh dipinjam untuk dibaca dirumah maupun
dibaca di perpustakaannya. Sarana dan prasarana yang ada di pepustakaan ini
juga sudah dikatakan baik karena perpustakaan ini memiliki rancangan yang baik.
Terdapat ruangan-ruangan yang lengkap seperti ruang baca, ruang koleksi, ruang
kerja perpustakaan, ruang auditorium, ruang pameran, hingga ruang voye yang
dimana belum tentu di perpustakaan lain memikinya. Terdapat pula wifi yang dapat diakses
oleh semua pengunjung dengan gratis, koleksi yang lengkap, ruangan yang nyaman,
lokasi yang strategis, ruangan yang aman dan masih banyak lagi hal yang
dimiliki perpustakaan ini yang dapat menunjang sarana dan prasarana di
perpustakaan ini.
DAFTAR PUSTAKA
-
Widyawan, Rosa. “Mengenal Perpustakaan Khusus”. https://www.academia.edu/35453159/Mengenal_Perpustakaan_khusus.
Diakses 18 Mei 2019