PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP PUSTAKAWAN DALAM
PELAYANAN REFERENSI DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat
kategori persepsi pemustaka terhadap pustakawan dalam pelayanan referensi.
Dengan mengetahui persepsi pemustaka maka dapat dijadikan sebagai pemikiran dan
pertimbangan bagi pihak pustakawan agar kinerja pustakawan di perpustakaan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta dapat memuaskan dan sesuai dengan harapan
pemustaka. Penelitian ini dilakukan dengan jenis penelitian kuantitatif, dengan
populasi pemustaka yang ada di perpustakan layanan referensi dengan jumlah
20 pemustaka. Pengambilan data dengan
metode kuesioner dan dokumentasi. Berdasarkan hasil uraian penelitian tentang persepsi
pemustaka terhadap pustakawan dalam pelayanan referensi di Perpustakaan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta maka dapat disimpulkan bahwa secara umum persepsi
pemustaka terhadap pustakawan referensi sebersar 2,50 yang dikategorikan kurang baik. Berdasarkan dua indikator yaitu
pustakawan membantu pengguna menemukan informasi dan pustakawan menemukan
informasi untuk pertanyaan spesifik. Dua indikator tersebut memperoleh nilai
rata-rata yang sama. Indikator pertama yaitu pustakawan membantu pengguna
menemukan informasi memperoleh jumlah nilai sebesar 10 dan nilai rata-ratanya
menjadi 2,50. Sedangkang indikator kedua yaitu pustakawan menemukan informasi
untuk pertanyaan spesifik memperoleh jumlai nilai 10,1 dan nilai rata-ratanya
menjadi 2,525 yang kami bulatkan menjadi 2,50. Maka pihak manajemen perpustakaan UIN Suarif
Hidayatullah Jakarta harus meningkatkan kinerja dalam melayani pemustaka du
perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Kata Kunci
: Persepsi pemustaka, pustakawan referensi, perpustakaan, pemustaka
PENDAHULUAN
Perpustakaan merupakan
sebuah lembaga atau institusi yang meyediakan layanan informasi dan akses untuk
memenuhi kebutuhan informasin, pendidikan maupun penelitian. Dalam pendidikan perpustakaan merupakan sumber belajar amat penting yang
bertugas untuk menyediakan, mengumpulkan, melestarikan, mengolah dan
menyebarkan informasi yang diperlukan, baik itu dari tingkat dasar sampai ke
perguruan tinggi (SulistyoBasuki, 1991: 5).
Majunya
sebuah perpustakaan tentunya didukung dengan adanya pengunjung perpustakaan
atau pengguna perpustakaan, perpustakaan yang mewah sekalipun koleksinya
berribu-ribu namu jika tidak
dimanfaatkan oleh pengguna perpustakaan maka tidak ada artinya. Oleh karena itu
perpustakaan dibuat untuk dimanfaatkan oleh pengguna perpustakaan dari segi
manapun. Seperti dari segi layanan perpustakaan yaitu salah satunya layanan
referensi. Layanan yang koleksinya berupa rujukan, sumber dan informasi yang
hanya ada di jenis buku-buku tertentu yang dapat diakses di perpustakaannya.
Layanan referensi juga akan berhasil apabila pelayanan referensi telah
memuaskan pengguna perpustakaan. Sebagai pustakawan harus memahami betul apa
yang dibutuhkan oleh pengguna perpustakaan.
Layanan
referensi akan selalu ada disetiap perpustakaan termasuk perpustakaan perguruan
tinggi. Dalam mewujudkan keberhasilan Tri Dharma Perguruan Tinggi perpustakaan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berusaha menyediakan informasi yang lengkap
kepada mahasiswa maupun civitas akademika lainnya. Didalam layanan referensi
perpustakaan Uin Syarif Hidayatullah Jakarta layanan refrensi diterapkan secara
open akses yaitu pengguna perpustakaan dapat mencari judul koleksi sendiri di
rak yang telah disediakan namun jika pengguna perpustakaan kesulitan mencari
koleksi referensi dapat meminta bandutuan kepada pustakawan referensi terkait
informasi yang dibutuhkan.
Berdasarkan
latar belakang diatas penyusun mengambil judul “Persepsi
Pemustaka Terhadap Pustakawan Dalam Pelayanan Referensi Di Perpustakaan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta”
MATERI
1.
Persepsi
Persepsi, secara
etimologi berasal dari kata inggris (perception)
dan bahasa latin (perceptio) yang berarti menerima, sedangkan dalam pengertian secara
terminologi adalah upaya memasukkan hal-hal ke dalam kesadaran kita sehingga
kita dapat meramalkan atau mengidentifikasi sebagi objek-objek di dunia luar.
Menurut (Chaplin, 1999) secara umum persepsi bergantung pada faktor-faktor
perangsang, cara belajar, keadaan jiwa atau suasana hati, dan faktor-faktor
motivasional. Maka, arti suatu objek atau satu kejadian objektif ditentukan
baik oleh kondisi perangsang maupun faktor faktor organisme. Dengan alasan
sedemikian, persepsi mengenai dunia oleh pribadi-pribadi yang
berbeda juga akan
berbeda karena setiap individu menanggapinya berkenaan dengan
aspek-aspek situasi tadi yang mengandung arti khusus bagi dirinya. Persepsi merupakan
suatu proses yang didahului oleh proses pengindraan, yaitu proses diterimanya
stimulus oleh individu melalaui alat indra atau juga disebut sensoris. Namun,
proses ini tidak berhenti begitu saja, melainkan stimulus tersebut diteruskan
dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi. Karena itu, proses
persepsi tidak dapat lepas dari
proses pengindraan, dan proses pengindraan merupakan proses pendahulu
dari proses persepsi. Proses persepsi ialah stimulus yang diindra oleh
individu, diorganisasikan dan interpretasikan, sehingga individu menyadari,
mengerti dengan apa yang diindra itu.
Menurut Suwarno (2009:
52), persepsi ialah proses diterimanya rangsang berupa objek, kualitas hubungan
antar gejala, maupun peristiwa sampai rangsangan itu disadari dan dimengerti.
Jadi persepsi dapat didefinisikan sebagai suatu proses membuat penilaian atau
membangun kesan mengenai berbagai macam hal yang terdapat di dalam lapangan
pengindraan seseorang.
Walgito (2004: 89)
mengemukakan bahwa faktor-faktor yang berperan dalam persepsi yaitu:
a.
Objek yang dipersepsi
Objek menimbulkan
stimulus yang mengenai alat indra atau reseptor. Stimulus dapat datang dari
luar individu yang mempersepsi, tetapi juga dapat datang dalam individu yang
bersangkutan yang langsung menghenai syaraf penerima yang bekerja sebagai
reseptor. Namun, sebagian terbesar stimulus datang dari luar individu.
b.
Alat indra , syaraf, dan pusat susunan
syaraf
Alat indra atau
reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus. Di samping itu juga ada syaraf
sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat
susunan syaraf, yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Sebagi alat untuk
mengadakan respon diprlukan syaraf motoris.
c.
Untuk menyadari atau untuk mengadakan
persepsi diperlukan adanya
perhatian, yaitu
merupakan langkah pertama sebagi suatu persiapan dalam rangka mengadakan
persepsi. Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktifitas
individu yang ditunjukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek.
2.
Pemustaka
Setelah Undang-Undang
Nomor 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan disahkan, istilah pengguna atau
pemakai perpustakaan diubah menjadi pemustaka, dimana pengertian pemustaka
menurut UU no 43 tahun 2007 tentang perpustakaan pasal 1 ayat 9 ialah pengguna
perpustakaan, yaitu perseorangan, kelompok orang, masyarakat atau lembaga yang
memanfaatkan fasilitas layanan perpustakaan. Sedangkan menurut Suwarno (2009:
80) pemustaka ialah pengguna fasilitas yang disediakan perpustakaan, baik
koleksi maupun buku (bahan pustaka maupun fasilitas lainnya). Ada berbagai
jenis pemustaka seperti pelajar, mahasiswa, guru, dosen, karyawan dan
masyarakat umum, tergantung dengan jenis perpustakaan tersebut. Dari pengertian
tersebut, dapat disimpulkan bahwa pemustaka ialah pengguna perpustakaan, baik
perseorangan maupun kelompok yang memanfaatkan layanan, fasilitas dan koleksi
yang tersedia di perpustakaan.
3.
Pustakawan Referensi
Pustakawan referensi merupakan pustakawan yang melayani
kebutuhan pemustaka khusunya untuk keperluan referensi yang bersumber dari
koleksi yang sifatnya ilmiah. Penelusuran informasinya tidak semudah pada
layanan sirkulasi karena penggunaan koleksinya bagian-perbagian. Untuk menjadi
pustakawan referensi yang baik dibutuhkan ilmu pengetahuan yang luas agar
proses pencarian informasi bisa mendapatkan informasi yang cepat, tepat, dan
memiliki bobot yang tinggi.
Pustakawan referensi selain memberikan informasi yang
dibutuhkan pemustaka juga bertugas mendampingi dan mengajarkan cara pencarian
informasi menggunakan koleksi referensi. Pustakawan referensi juga mempunyai
kewajiban menjadi konsultan informasi bagi pemustaka yang masih awam untuk
penulisan sebuah karya ilmiah.
4.
Perpustakaan Perguruan Tinggi
Definisi perpustakaan
perguruan tinggi menurut Sulistyo Basuki (1991: 51) adalah perpustakaan yang
terdapat pada perguruan tinggi, badan bawahannya, maupun lembaga yang
berfaliasi dengan perguruan tinggi, dengan tujuan utama membantu perguruan
tinggi mencapai tujuannya yakni Tri Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan,
penelitian dan pengabdian masyarakat). Selain itu, menurut Noerhayati (1987:
1), perpustakaan perguruan tinggi adalah suatu unit kerja yang merupakan bagian
integral dari suatu lembaga induknya yang bersama-sama unit lainnya tetapi
dalam peranan yang berbeda, bertugas membantu perguruan tinggi yang
bersangkutan melaksanakan Tri Dharmanya.
METODE PENELITIAN
1.
Jenis Penelitian
Jenis
penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, merupakan penelitian
deskriptif namun menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto ( 2010 :
3 ) penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki
keadaan, kondisi atau hal-hal lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya
dipaparkan dalam bentuk penelitian. Sedangkan penelitian kuantitaif menurut
Arikunto (2006 : 12 ) penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang banyak
dituntut menggunakan angka mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap
data, serta penampilan dari hasilnya.
2.
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian
ini dilakukan di perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di bagian koleksi
referensi pada Selasa 8 Oktober 2019.
3.
Subjek dan Objek Penelitian
subjek
penelitian adalah sumber data dari mana data diperoleh baik berupa orang,
tempat, maupun benda. Sedangkan objek penelitian adalah pokok bahasan
penelitian yang diamati oleh peneliti atau variabel penelitian.
Subjek
dalam penelitian ini adalah pemustaka atau orang yang menggunakan perpustakaan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Objek dalam penelitian in adalah persepsi
terhadap pustakawan dalam pelayanan referensi di perpustakaan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
4.
Populasi dan Sample
Polulasi
dari penelitian ini adalah pengunjung
perpustakaan mulai dari pukul 09.00-10.55 WIB yang ada di perpustakaan
pusat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan jumlah pengunjung perpustakaan 337
orang. Dari populasi tersebut diambil sample di perpustakaan bagian referensi
dengan metode penentuan sample dilihat dari pemustaka yang tidak sibuk dalam
mengerjakan tugas atau tidak terlalu sibuk dan mudah ditemui. Alasan memilih
metode ini adalah karena penyusus berharap responden yang diteliti mereka yang
benar-benar mengisis kuesioner dengan paham dan sesuai kenyataan.
5.
Variabel Penelitian
Menurut
buku metode penelitian komunikasi karya Jalaludin Rachmat, variabel adalah
konstruk yang sifat-sifatnya sudah diberi nilai dalam bentuk bilangan. Atau
variabel adalah sesuatu yang menjadi objek pengamatan penelitian. Persepsi juga
disebu sebagai variabel karena tanggapan yang mempunyai ciri yang bervariasi
dan macam-macam jenisnya. Dalam penelitian ini memiliki satu variabel yaitu
persepsi pemustaka terhadap pustakawan dalam pelayanan referensi di
perpustakaan pusat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6.
Metode Pengumpulan Data
a.
Kuesioner
Menurut
Choiriyah dalam Sugiyono (2013: 199) Kuesioner merupakan teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan
tertulis kepada responden untuk dijawab. Dalam penelitian ini kuesioner
diberikan kepada pemustaka yang ada di
bagian referensi perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
b.
Dokumentasi
Menurut
Arikunto (2010:274) metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai variabel
yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,
longger, agenda, dan sebagainya.
Penelitian ini juga mencari data mengenai statistik pengunjung yang
dijadikan sebagai populasi.
7.
Instrumen Penelitian
Pada
dasarnya untuk meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial
maupun alam. Oleh karena itu harus ada alat ukur yang digunakan mengukur
fenomena sosial atau alam. Dalam penelitian ini instrumen penelitiannya adalah
kuesioner dan dokumentasi.
PEMBAHASAN
1.
Gambaran Umum Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
Perpustakaan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berlokasi di Jl. Ir. Djuanda No. 95 Ciputat
terdiri dari 7 lantai dengan desain interior dan sistem digital yang lebih
lengkap. Perpustakaan ini merupakan perpustakaan yang sangat membantu civitas
akademika untuk memenuhi kebutuhan informasi agar program Tri Dharma Perguruan
Tinggi dapat tercapai.
Visi
perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yaitu perpustakaan sebagai lembaga
penyedia informasi senantiasa berupaya untuk menjadi sumber referensi terkemuka
dalam berbagai ilmu pengetahuan terutama dalam bidang kajian keislaman.
Misi
perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yaitu :
a.
Menyediakan
koleksi yang lengkap dalam bidang keislaman dan bidang umum, sebagai pendukung
kegiatan perkuliahan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
b.
Menyediakan
berbagai layanan yang tepat, akurat dan cepat dalam rangka memenuhi kebutuhan
informasi bagi seluruh civitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
c.
Mengembangkan
pemanfaatan perpustakaan secara efektif oleh seluruh civitas akademika dengan
melaksanakan beberapa program informasi literacy.
d.
Mengembangkan
layanan jarak jauh untuk seluruh civitas akademika UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta dan masyarakat luar UIN.
e.
Membangun
kerjasama yang efektif dengan masyarakat kampus dan institusi atau organisasi
atau organisasi lain baik didalam maupun diluar negeri.
f.
Mengembangkan
kualotas SDM perpustakaan agar mampu menjalankan profesinya sesuai perkembangan
jaman.
g.
Mengembangkan
pengadaan dan memanfaatan koleksi non cetak dan perpustakaan online.
h.
Mengemangkan
layanan informasi berbasis web bagi civitas akademika.
i.
Mengembangkan
sSDM pustkawan dan pengguna perpstakaan.
j.
Menjalin
hubungan kerjasama nasional dan internasional.
k.
Mendokumentasikan
dan menyediakan akses karya civitas akademika fakultas.
Tujuan
perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah memdukung keberhasilan
semua aktifitas Tri Dharma Perguruan Tinggi yang berlangsung di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta baik dalam bidang pengajaran dan pendidikan, penelitian
maupun pengabdian pada masyarakat.
2.
Analisis Data, Hasil Penelitian, dan Pembahasan
Hasil
data yang diperoleh dari penelitian menggunakan angket/quisioner yang diisi
oleh 20 responden, disajikan dalam bentuk angka-angka, untuk mengetahui hasil
rata-rata butir instrumennya. Dari hasil analisa data yang didapat berdasarkan
jawaban responden mengenai fungsi pustakawan referensi berdasarkan persepsi
pemustaka dapat dilihat sebagai berikut :
No.
|
Pernyataan
|
Nilai Rata-rata
|
Kategori
|
1.
|
Pustakawan membantu dan
mengarahkan untuk memilih dan menggunakan alat-alat bantu.
|
2,50
|
Kurang Baik
|
2.
|
Pustakawan mengarahkan
pemustaka dengan menunjukka sumber referensi informasi yang dibutuhkan.
|
2,40
|
Kurang Baik
|
3.
|
Pustakawan mengarahkan
pemustaka bagaimana cara menemukan informasi dalam sumber referensi dengan
mudah.
|
2,55
|
Baik
|
4.
|
Pustakawan membantu
mencari sumber informasi yang saya butuhkan.
|
2,55
|
Baik
|
Tabel
1. Persepsi
Pemustaka Terhadap Pustakawan Referensi pada Indikator “Pustakawan Membantu
Pengguna Menemukan Informasi”
Indikator pustakawan membantu pengguna
menemukan informasi secara keseluruhan tergolong kurang baik, dengan nilai rata-rata total 2,50.
Grafik
1. Persepsi
Pemustaka Terhadap Fungsi Pustakawan Referensi
No.
|
Pernyataan
|
Nilai Rata-rata
|
Kategori
|
1.
|
Pustakawan menjawab dengan
menggunakan koleksi referensi
|
2,55
|
Baik
|
2.
|
Pustakawan menjawab pertanyaan
pemustaka dengan jelas.
|
2,65
|
Baik
|
3.
|
Pustakawan memberikan
informasi kepada pemustaka untuk menggunakan sumber referensu sesuai
kebutuhan pemustaka.
|
2,40
|
Kurang Baik
|
4.
|
Pustakawan menjawab
pertanyaan singkat pemustaka secara tepat dengan menunjukkan sumber
informasi.
|
2,50
|
Kurang Baik
|
Tabel 2. Persepsi pemustaka terhadap fungsi
Pustakawan Referensi pada Indikator “Pustakawan Menemukan Informasi untuk
Menjawab Pertanyaan Spesifik”.
Indikator pustakawan
menemukan informasi untuk menjawab pertanyaan spesifik tergolong kurang baik, yaitu dengan nilai
rata-rata total 2,50.
Grafik
2. Persepsi
Pemustaka Terhadap Fungsi Pustakawan Referensi
No.
|
Pernyataan
|
Grand Mean
|
Kategori
|
1.
|
Pustakawan membantu
pengguna menemukan informasi.
|
2,50
|
Kurang Baik
|
2.
|
Pustakawan menemukan
informasi untuk menjawab pertanyaan spesifik.
|
2,50
|
Kurang Baik
|
|
TOTAL
|
5,0
|
|
Tabel
3. Persepsi
Pemustaka Terhadap Pustakawan dalam Pelayanan Referensi
Berdasarkan total nilai
rata-rata 2,50 tersebuut, persepsi
pemustaja terhadap fungsi pustakawan referensi di Pusat Perpustkaan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta termasuk kategori kurang
baik.
Grafik
3. Persepsi
Pemustaja Terhadap Pustakawan dalam Pelayanan Referensi
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat
kami ambil dari penelitian ini, bahwa persepsi pemustaka terhadap fungsi
pustakawan referensi di Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yaitu sebersar 2,50 yang
dikategorikan kurang baik. Berdasarkan
dua indikator yaitu pustakawan membantu pengguna menemukan informasi dan
pustakawan menemukan informasi untuk pertanyaan spesifik. Dua indikator
tersebut memperoleh nilai rata-rata yang sama.
Indikator pertama yaitu
pustakawan membantu pengguna menemukan informasi memperoleh jumlah nilai sebesar
10 dan nilai rata-ratanya menjadi 2,50. Sedangkang indikator kedua yaitu
pustakawan menemukan informasi untuk pertanyaan spesifik memperoleh jumlai
nilai 10,1 dan nilai rata-ratanya menjadi 2,525 yang kami bulatkan menjadi
2,50.
DAFTAR
PUSTAKA
-Abror, Khozin. 2013. Persepsi Pemustaka
Tentang Kinerja Pustakawan Pada Layanan Sirkulasi di Perpustakaan Daerah
Kabupaten Sragen. Sragen : Dari http://eprints.undip.ac.id/40779/.
-Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Praktek.
Jakarta : Rineka Cipta.
-Basuki, Sulistyo. 1993. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta :
Gramedia
-Choiriyah. 2017. Persepsi Pemustaka Terhadap Pustakawan dalam Pelayanan Referensi di
Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (Jurnal Publis). Yogyakarya :
Program Magister Interdisciplinary
Islamis Studies UIN Sunan Kalijaga Yogyakarya.
-Hasbana, Amrullah. 2016. Pedoman Penggunaan Perpustakaan. Jakarta : Pusat Perpustakaan UIN
Syarif Hidayatulla Jakarta.
-Rahmat, Jalaludin. 2000. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung :
Remaja Rosdakarya.
-Rohman, Asep Syaefur. 2012. Peningkatan Tunjangan Gaji Pustakawan
Referensi Sebagai
Konsekuensi Logis Profesionalisme Pustakawan Referensi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar